Warga Ciawang mengeluhkan aliran air yang berada di Desa Ciawang tepatnya di Cikunten 1 yang dimana saluran irigasi nya tidak ada pemeliharaan, sedangkan dana pemeliharaan terus mengalir dari Pemprov Jabar. Akan tetapi sampai saat ini belum jagu terealisasi, sehingga membuat gagal panen bagi masyarakat dan imbasnya pajak tidak mencapai target yang tergabung dalam kelompok tani Desa Ciawang, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.
Menurut Kepala Desa Ciawang, saat di mintai keterangan terkait perihal gagal panen Kepala Desa menjelaskan, Seharusnya kan di sepanjang saluran irigasi tersebut di balik dengan alat berat karena banyaknya lumpur di saluran irigasi tersebut, saya sudah lakukan dengan bersurat kepada pihak BBWS akan tetapi jawaban diri pihak terkait menyatakan akan dilakukan pemeliharaan.
“Tapi kenyataan nya tidak seperti yang Kelompok tani kami harapkan, padahal harapan saya dan masyarakat khususnya para kelompok petani pihak BBWS dan PSDA Kab. Tasikmalaya akan mengirimkan alat berat untuk mengeruk lumpur yang di sepanjang irigasi, tapi kenyataan nya bukan nya alat berat tapi pakai alat manual yaitu tenaga manusia,” Jelasnya, Dengan nada sedikit kesal dan kecewa.
Sampai berita ini mencuat, pihak BBWS belum bisa di temui. Anggaran pemeliharaan yang sangat besar dari tahun ke tahun di duga tidak tepat sasaran, diduga adanya permainan anggaran oleh pihak pihak (oknum) yang berkepentingan.
Selanjutnya Kepala Desa dan Masyarakat Kelompok Tani Desa Ciawang yang ada di Desa Ciawang akan melakukan audensi dengan pihak Anggota Dewan Komisi III, terkait waktu nya belum ada jawaban dari pihak Komisi III kapan akan diadakan nya audensi.